
Cristiano Ronaldo, mantan bintang Manchester United, mendapat kartu kuning pada hari Selasa karena ledakan kemarahannya di lapangan selama pertandingan perempat final Piala Raja antara Al-Nassr dan Abha.
Meski timnya menang 3-1, rasa frustrasi Ronaldo terbukti saat gagal mencetak gol dan dikartu kuning oleh wasit karena menendang bola karena marah.
Cristiano Ronaldo, salah satu pesepakbola terhebat sepanjang masa, telah membangun warisannya di belakang bakatnya yang luar biasa di lapangan.
Tapi seperti semua atlet hebat, dia rentan terhadap frustrasi dan kemarahan ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginannya.
Performa Ronaldo di Lapangan
Selama pertandingan, Ronaldo memiliki beberapa peluang untuk mencetak gol.
Namun, terlepas dari upaya terbaiknya, dia tidak dapat menemukan bagian belakang jaring. Rasa frustrasinya bertambah seiring berjalannya pertandingan, dan memuncak pada masa injury time di penghujung babak pertama.
Ronaldo memiliki bola di kakinya, melonjak menuju wilayah Abha ketika peluit istirahat berbunyi, memotong dribelnya.
Frustrasi, Ronaldo mengangkat lengan kanannya ke udara dan menendang bola karena frustrasi.
Insiden itu tak luput dari perhatian wasit yang langsung mendakwa Ronaldo atas perbuatannya.
Mantan bintang Old Trafford itu kemudian dengan marah melambai-lambaikan tangannya ke udara saat dia keluar lapangan dan masuk ke ruang ganti.
Ledakan amarahnya datang meski timnya memimpin 2-0 saat itu.
Tertarik dengan Sepak Bola? Periksa semua pembaruan game dan lihat semua acara menarik tentang dunia sepakbola hanya untuk Anda! Lihat lainnya…
Performa Terbaru Ronaldo
Ketidakmampuan Ronaldo mencetak gol selama pertandingan bukanlah insiden yang terisolasi.
Dia gagal mencetak gol dalam tiga pertandingan terakhirnya di semua kompetisi untuk Al-Nassr.
Ini adalah kejadian langka bagi seorang pemain yang telah membangun reputasinya dengan kemampuan mencetak golnya yang luar biasa.
Frustrasi Ronaldo atas ketidakmampuannya mencetak gol selama pertandingan terlihat jelas dan mungkin bisa dimengerti mengingat standarnya yang tinggi.
Terlepas dari paceklik golnya baru-baru ini, rekor keseluruhan Ronaldo sejak bergabung dengan Al-Nassr dalam kontrak £173 juta per tahun pada bulan Desember sangat mengesankan.
Dia telah mencetak delapan gol dalam delapan pertandingan, menunjukkan kemampuannya yang berkelanjutan untuk tampil di level tertinggi.
Ledakan kemarahan Ronaldo selama pertandingan perempat final Piala Raja antara Al-Nassr dan Abha adalah pemandangan langka bagi para penggemar yang terbiasa melihatnya tampil di level tertinggi.
Rasa frustrasinya atas ketidakmampuannya untuk mencetak gol dapat dimengerti, tetapi tindakannya tidak dapat diterima, dan dia mendapat kartu kuning dari wasit.
Kekeringan gol Ronaldo baru-baru ini menjadi perhatian Al-Nassr, tetapi rekor keseluruhannya sejak bergabung dengan tim sangat mengesankan.
Insiden tersebut juga menjadi pengingat akan pentingnya mengelola emosi di lapangan.
Ronaldo perlu memperbaiki aspek permainannya ini untuk menghindari ledakan di masa depan.